Penemuan Transmisi Kimiawi Pada Sinapsis
Menurut Sherrington “Kecepatan transmisi sinyal pada sinaps lebih
lambat daripada transmisi sinyal sepanjang akson,dan dia mengganggap impuls
listrik lebih cepat daripada impuls melalui proses kimia”. Menurut T.R
Elliot “Saraf simpatetik bekerja dengan cara
mengeluarkan hormon adrenalin atau senyawa kimia sejenis”. Menurut Otto
Leowi “Saraf mengirimkan pesan yang
berupa zat kimia”. Hingga akhirnya pada tahun 1950-an,para peneliti
menetapkan bahwa “Transmisi kimia adalah
tipe komunikasi utama pada sistem saraf”.
Urutan Peristiwa Kimiawi Pada Sinapsis
1.Sintetis
neurotransmiter peptida pada vesikel di dalam badan sel.
2.Transportasi
neurotransmiter peptida.
3.Pelepasan
neurotransmiter.
4.Neurotransmiter melekat
pada reseptor
5.Neurotransmiter lepas
dari ikatan reseptor
6.Protein pengankut
mengambil kembali neuron yang telah dilepas reseptor.
7.Neuron postsinaptik
melepaskan transmisi berlawanan yang memperlambat pelepasan neurotransmiter
dari neuro prasinaptik.
8.Lokasi umpan balik pada
neuron prasinaptik akan merespon transmisi berlawanan atau transmisi itu
sendiri.
Tipe-tipe Neurotransmiter
Asam amino
(glutamat,GABA,glisin,aspartat)
Asam amino yang
termodifikasi (Asetilkolin)
Monoamina (indoleamina :
serotonin,katekolamina: dopamin,norefinerfriin,epinerfin)
Peptida
(endorfin,substansi P,neuropeptida Y)
Purin (ATP,adnosin)
Gas-gas (Nitrit oksida
(NO) )
Sintesis Neurotransmiter
Asetil koenzim A +Kolin > Asetilkoin
Fenilalanin >Tirosin >Dopa >Dopamin >Norepinerfrin >Epinerfrin
Tripofan >5-hidroksitripotfan >Serotonin
Pelepasan
dan difusi neurotransmiter.
Terminal
prasinaptik menyimpan banyak molekul neurotransmiter pada vesikel, yaitu sebuah
kantung yang berbentuk bola. Ketika potensial aksi mencapai ujung akson,
potensial aksi tidak melepaskan meurotransmiter adalah depolarisasi yang
terjadi akibat potensial tersebut. Depolarisasi menyebabkan terbukany
kanal-kanal ion kalsium pada terminal prasinaptik. Setelah ion-ion kalsium
masuk ke kanal selama 1-2 milisekon (ms) maka peristiwa tersebut menimbulkan eksositosis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar