Psikologi
adalah ilmu yang "baru" dalam khasanah ilmu di dunia ini. ilmu yang
berawal dari sebuah pemikiran apa itu pemikiran, apa itu emosi, apa yang harus
kita lakukan dengan hal seperti itu. Pertanyaan ini di gagas oleh seorang
filsuf yang bernama Socrates di zaman yunani kuno. Tetapi kita juga mengenal
Plato(bapak psikologi) yang termasuk murid dari Socrates. plato adalah ilmuwan
pertama yang meletakkan dasar dari semua ilmu tentang ide-ide yang muncul
sebagai teori logika. Kemudian pemikiran Plato ini meluas menjadi pandangan
hidup, politik sosial dan agama. Sumbangsih plato terhadap dunia psikologi
adalah pemahaman manusia yang mendorong untuk melakukan suatu pekerjaan atau
yang disebut sebagai motivasi. Pandangan Plato tentang ide tidak selaras dengan
aristoteles. aristoteles adalah murid Plato. Dia mengemukakan bahwa semua
materi mempunyai jiwa. tetapi tidak semua materi mempunyai jiwa, hanya
organismelah yang mempunyai jiwa. Pandangan Aristoteles adalah setiap organisme
mempunyai motivasi. Motivasi dibedakan pada hewan dan motivasi pada manusia.
Paham-paham
di zaman yunani kuno kemudian diteruskan oleh alexander agung yang melakukan
ekspansi militer ke daerah Timur. Maka paham-paham dari Timur pun masuk kedalam
paham Barat. Ilmu psikologi di masa romawi sudah masuk ke dalam ilmu filsafat
karena di pandang masih belum ada bukti yang nyata untuk sebuah ilmu yang
empiris. Masa-masa ini di kuasai oleh para tokoh kristen yaitu dengan
memasukkan agama ke dalam ilmu pengetahuan. dimana ilmu-ilmu tentang manusia
tidak di kaji sama sekali karena para pemuka agama mengedepankan tentang
ketuhanan. Terjadi perdebatan antara ilmuwan dengan pemuka agama.
Masa
rennainsance adalah masa titik balik dari ilmu pengetahuan setelah di kuasainya
oleh pemuka-pemuka agama. masa ini di tandai dengan bergesernya fokus pemahaman
dari God-centeredness menjadi human-centeredness. ilmuwan-ilmuwan mulai
menggunakan nalarnya untuk berpikir ke dalam kebenaran tentang manusia.
Perkembangan pengetahuan zaman ini sangat cepat karena ilmuwan tidak ada lagi
yang menghalangiperkembangan masa. mulai dari zaman ini, psikologi mulai di
kenal tetapi masih belum menjadi ilmu yang empiris karena masih dalam bentuk
diskusi yang belum tuntas. Barulah setelah bertahun-tahun psikologi yang di
anggap bukan suatu ilmu, pada tahun 1879 berdirilah sebuah laboratorium untuk
penelitian psikologi. Laboratorium ini di bangun oleh Wilhelm Wundt dengan
uangnya sendiri. Dari sinilah aliran psikologi berkembang menjadi beberapa
aliran. Salah satunya adalah Behaviorisme.
Behaviorisme
adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B. Watson pada
tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur subyek tunggal
psikologi. Behaviorisme merupakan aliran revolusioner, kuat dan berpengaruh,
serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Behaviorisme lahir sebagai reaksi
terhadap introspeksionisme (yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan
laporan-laporan subjektif) dan juga psikoanalisis (yang berbicara tentang alam
bawah sadar yang tidak tampak).
Behaviorisme
ingin menganalisis bahwa perilaku yang tampak saja yang dapat diukur,
dilukiskan, dan diramalkan. Behaviorisme memandang pula bahwa ketika
dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan
berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya.
Lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia buruk, lingkungan yang baik
akan menghasilkan manusia baik. Kaum behavioris memusatkan dirinya pada
pendekatan ilmiah yang sungguh-sungguh objektif. Kaum behavioris mencoret dari
kamus ilmiah mereka, semua peristilahan yang bersifat subjektif, seperti
sensasi, persepsi, hasrat, tujuan, bahkan termasuk berpikir dan emosi, sejauh
kedua pengertian tersebut dirumuskan secara subjektif.
Teori
behaviorisme memandang individu hanya dari jasmani dan mengesampingkan mental.
Para penganut teori ini tidak mengakui adanya bakat, kecerdasan, minat, dan
perasaan individu dalam proses belajar. Menurut mereka, belajar hanya untuk
melatih refleks-refleks sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.
Seseorang sudah dianggap belajar apabila ada perubahan kebiasaan atau perilaku
dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar