Selasa, 15 Maret 2016

Psikologi Perkembangan: Perkembangan Prakelahiran dan Kelahiran Manusia

Perkembangan Prakelahiran dan Kelahiran Manusia

Rangkaian Perkembangan Prakelahiran

Ada 3 periode utama : Periode Germinal (periode awal), berlangsung pada 2 minggu pertama setelah pembuahan.Ini meliputi peenciptaan zigot, dilanjutkan dengan pemecahan sel, dan melekatnya zigot ke dinding kandungan; Periode Embrionis, terjadi dari 2 hingga 8 minggusetelah pembuahan. Selama periode embrionis, angka pemisahan sel meningkat, sistem dukungan bagi sel terbrntuk, dan organ-organ mulai tampak; Periode fetal, terjadi 2 bulan setelah pembuahan dan pada umumnya terjadi selama 7 bulan. Janin mulai berkembang, aktif, dan kondisi fisik mulai tampak.

Keguguran dan Aborsi

            Keguguran atau aborsi spontan, terjadi ketika kehamilan berakhir sebelum organisme yang sedang berkembang itu cukup matang untuk bertahan hidup di luar kandungan. Perkiraan menunjukkan bahwa sekitar 15 – 20 persen dari semua kehamilan berakhir dengan cara ini, banyak diantaranya di luar sepengetahuan ibu. Aborsi adalah suatu isu yang kompleks-secara medis, secara psikologis, secara social. Kehamilan yang tidak diinginkan sangat menekan bagio perempuan, tanpa mempersoalkan bagaimana hal itu dapat diatasi.

Tertologi dan bahaya bagi perkembangan pra kelahiran

            Teratologi adalah bidang yang menginvestigasi sebab-sebab kelainan (kelahiran) bawaan. Setiap unsur yang menyebabkan kelainan kelahiran disebut “tertogen”. Penyakit dan infeksi ibu dapat menyebabkan kerusakan dengan cara melewati batas ari-ari, atau penyakit dan infeksi itu dapat merusak saat proses kelahiran. Diantara penyakit dan kondisi ibu yang diyakini memungkinkan kelainan kelahiran ialah campak rubella, sifillis, herpes alat kemaluan, AIDS, usia ibu, gizi, dan keadaan serta gangguan emosi.
            Thalidomide adalah suatu obat penenang yang diberikan kepada ibu-ibu hamil untuk menghilangkan penyakit pagi mereka. Pada awal tahun 1960-an ribuan bayi lahir cacat sebagai akibat ibu mereka mengkonsumsi obat ini. Alkohol, tembakau, heroin, dan kokain adalah obat-obatan lain yang dapat mempengaruhi perkembangan prakelahiran dan bayi. Diantara bahaya lingkungan yang dapat membahayakan janin ialah radiasi di tempat kerja dan sinar-x, polutan lingkungan, zat buang (limbah) beracun, toxoplasmosis, dan terlalu lama terkana panas di sauna dan bak mandi air panas.  

Kelahiran

[tahap-tahap kelahiran] Tiga tahap kelahiran telah didefinisikan. Tahap pertama berlangsung kira-kira 12 hingga 14 jam bagi perempuan yang akan memiliki anak pertama. Leher rahim membesar kira-kira 4 inci. Tahap kedua mulai ketika kepala bayi bergerak melalui leher rahim dan berakhir dengan keluarnya seluruh badan bayi. Tahap ketiga ialah setelah kelahiran.
[komplikasi kelahiran] Bayi dapat bergerak melalui saluran kelahiran terlalu cepat atau terlalu lambat. Persalinan yang terlalu cepat disebut “presipitasi”;persalinan yang terlambat, dapat menyebabkan “anoksia”. Pembedahan sesar ialah pemindahan bayi dari peranakan melalui pembedahan.
[penggunaan obat-obatan selama kelahiran] Aneka ragam obat penenang, obat penghilang rasa sakit, dan analgestik digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan rasa cemas ibu selama proses persalinan. berat lahir dan kelas sosial adalah masalah yang lebih berat dari obat-obatan. Obat-obatan dapat memiliki dampak campuran, dan jumlah keseluruhan kebutuhan obat perlu dipertimbangkan.
[strategi kelahiran bayi] Pada kelahiran anak standart, ibu hamil dibawa kerumah sakit, dimana dokter bertanggung jawab atas persalinan bayi, yang mirip seperti ruang oprasi, dan pengobatan digunakan sesuai prosedur. Kecaman terhadap prosedur kelahiran anak standart telah banyak dilontarkan.
[bayi yang lahir sebelum waktunya dan pertimbangan berat-usia] Bayi yang lahir sebelum waktunya adalah bayi yang lahir setelah periode waktu pendek yang tidak normal dalam kandungan. Bayi yang lahir setelah berada dalam rahim ibu sekitar 38 sampai 42 minggu dan memiliki berat kurang dari 5,5 pond disebut bayi dengan berat badan rendah.
[ukuran kesehatan dan ketanggapan bayi yang baru lahir] Selama bertahun-tahun skala apgar telah digunakan untuk mengukur kesehatan bayi yang baru lahir. Tes yang dikembangkan baru-baru ini- Skala Pengukuran Perilaku Neonatal Brazelton- digunakan bagi pengukuran syaraf jangka panjang.skala ini mengukur tidak hanya integritas syaraf bayi yang baru lahir tetapi juga respon sosial.
[sifatnya] Periode pascakelahiran ialah periode setelah kelahiran anak atau persalinan. Ini adalah masa ketika perempuan menyesuaikan diri, secara fisik dan psikologis, didalam proses pengasuhan anak. Ini berlangsung kira-kira selama 6 minggu atau hingga tubuh menyelesaikan penyesuaiannya.
[penyesuaian fisik] Ini meliputi kelelahan, involusi(proses dimana peranakan kembali keukuran sebelum kehamilan 5 atau 6 minggu setelah kelahiran), perubahan-perubahan hormon yang mencakup penurunan estrogen dan progesteron yang dramatis, pertimbangan kapan memulai lagi hubungan seksual, dan partisipasi dalam olahraga untuk pulih kembali ke kontur tubuh dan kekuatan sebelumnya.
[penyesuaian emosi dan psikologis] Naik turunnya emosi ibu lazim dalam periode pasca kelahiran. Ini dapat disebabkan oleh perubahan hormon, kelelahan, kurang pengalaman atau kurangnya rasa percaya diri dengan bayi yang baru lahir, atau kurangnya waktu dan tuntutan –tuntutan lain yang terjadi dalam perawatan bayi yang baru lahir. Bagi beberapa ibu, naik-turunnya emosi adalah aspek kecil dan hilang dalam beberapa minggu; bagi ibu-bu yang lain, naik-turunnya emosi dapat berlangsung lama. Penyesuaian lain bagi ibu dan ayah ialah waktu dan pikiran yang dihabiskan sebagai orangtua yang berkompetan bagi bayi kecil. Hal khusus dalam relasi orangtua- bayi ialah ikatan, yang tidak dilihat sebagai sesuatu yang sangat penting dalam perkembangan bayi tetapi yang dapat merangsang interaksi yang positif antara beberapa pasangan ibu-bayi. Bayi juga merubah relasi ibu dan relasi ayah satu sama lain. Persoalan khusus yang dialami oleh banyak ibu baru ialah apakah mereka harus kembali bekerja, apakah mereka harus tinggal dengan bayi.


Sumber: Life-Span Development – John W. Santrock

Tidak ada komentar:

Posting Komentar